Pada dasarnya setiap ilmu,
termasuk juga ilmu linguistik, telah mengalami tiga tahap perkembangan sebagai
berikut:
Tahap pertama, yakni tahap spekulasi. Dalam tahap ini pembicaraan
mengenai sesuatu dan cara mengambil kesimpulan dilakukan dengan sikap
spekulatif. Artinya, kesimpulan itu dibuat tanpa didukung oleh bukti-bukti
empiris dan dilaksanakan tanpa menggunakan prosedur-prosedur tertentu.
Tahap kedua, adalah tahap observasi dan klasifikasi. Pada tahap ini
para ahli di bidang bahasa baru mengumpulkan dan menggolong-golongkan segala
fakta bahasa dengan teliti tanpa memberi teori atau kesimpulan apapun. Kebanyakan
ahli sebelum perang kemerdekaan baru bekerja sampai tahap ini. Bahasa-bahasa di
Nusantara didaftarkan, ditelaah ciri-cirinya, lalu dikelompok-kelompokkan
berdasarkan kesamaan-kesamaan ciri yang dimiliki bahasa-bahasa tersebut. Cara
seperti ini belum dapat dikatakan “ilmiah” sebab belum sampai pada penarikan
suatu teori. Pada saat ini cara kerja tahap kedua ini tampaknya masih
diperlukan bagi kepentingan dokumentasi kebahasaan di negeri kita, sebab masih
banyak sekali bahasa d Nusantara ini yang belum terdokmentasikan.
Tahap ketiga, adalah tahap adanya perumusan teori. Pada tahap ini
setiap disiplin ilmu berusaha memahami masalah-masalah dasar dan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah-masalah itu berdasarkan data empiris
yang dikumpulkan. Kemudian dalam disiplin itu dirumuskan hipotesis atau
hipotesis-hipotesis yan berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, dan
menyusun tes untuk menguji hipotesis-hipotesis terhadap fakta-fakta yang ada.
Sumber: Linguistik umum oleh Chaer
0 komentar:
Posting Komentar